Musibah kebakaran yang
sering terjadi telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian harta benda.
Terdapat resiko yang harus ditanggung oleh tim pemadam kebakaran pada saat
memadamkan api didalam suatu ruangan seperti tertimpa benda yang jatuh dari
atap bangunan atau kebakaran yang semakin membesar.
Disini kita menggunakan metode logika fuzzy tsukamoto.
Adapun
proses Logika Fuzzy Metode Tsukamoto dijelaskan melalui diagram alur pada
gambar
Tahapan
prosesnya yaitu :
- Awalnya sistem akan melakukan proses inisialisasi input dan output untuk dihubungkan dengan advice luar seperti sensor dan exhaust fan.
- Masukan dan keluaran tersebut dibagi menjadi beberapa himpunan fuzzy proses ini disebut dengan fuzzifikasi atau pembentukan himpunan fuzzy. Adapun himpunan fuzzy pada penelitian ini adalah :
a. Sensor MQ-2, terbagi menjadi 3
himpunan fuzzy, yaitu Sedikit, Banyak dan Pekat.
b. Sensor DS18B20, terbagi menjadi 3
himpunan fuzzy, yaitu Dingin, Hangat, Panas.
c. Exhaust fan, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy,
Lambat, Sedang, dan Cepat.
- Setelah ditentukan himpunan fuzzy untuk setiap masukan dan keluaran, sistem akan membaca input dari sensor MQ-2 dan sensor DS18B20.
- Proses selanjutnya menentukan nilai derajat keanggotaan dari tiap masukan menggunakan rumus linear naik atau linear turun.
- Sistem terdiri dari beberapa aturan (9 aturan) sehingga inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy
- Karena komposisi aturan menggunakan metode Tsukamoto, maka deffuzifikasi dilakukan dengan cara mencari nilai rata-ratanya.
- Nilai rata-rata yang dihasilkan merupakan output yang berupa besar arus untuk memutar kecepatan exhaust fan.
Diagram Blog rangkaian sebagai berikut:
Pemodelan Logika Fuzzy
Perancangan ini dikontrol menggunakan logika fuzzy
dimana rancangan fuzzy yang dimodelkan, dapat dilihat dalam Gambar 
SEMOGA BERMANFAAT.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar